Jumat, 05 September 2014



        A.     Model kepemimpinan
1.      Kepemimpinan transformatif
Istilah kepemimpinan transformatif berasal dari dua kata, yaitu kepemimpinan dan transformatif. Istilah transformatif beriduk dari kata to transform, yang bermakna mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi bentuk lain yang berbeda.
Kepemimpinan transformatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentranformasikan secara optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan target capaian yang telah ditetapkan. Sumber yang dimaksud adalah SDM, fasilitas, dana,dll.
Ada empat komponen dalam kepemimpinan transformasional, yaitu karisma atau mengidealkan pengaruh  (sifat atau tingkah laku), motivasi yang mendapatkan inspirasi, rangsangan inelektual, dan memberikan pertimbangan kepada individu. Seorang pemimpin transformasional memiliki visi yang baik, retoris, memiliki ketrampilan manajemen, dan menggunakan ketrampilan-ketrampilan, dan menggunakan ketrampilan tersebut untuk mengembangkan ikatan emosional dengan pengikut.
Asumsi yang mendasari kepemimpinan transformasional adalah bahwa setiap orang akan mengikuti seseorang yang dapat memberikan mereka inspirasi, mempunyai visi yang jelas, serta cara dan energi yang baik untuk mecapai suatu tujuan. Bekerja sama dengan seorang pemimpin transformasional dapat memberikan suatu pengalaman yang berharga karena pemimpin transformasional akan selalu memberikan semangat dan energi positif terhadap bawahannya. Adapun prinsip-prinsip kepemimpinan transformasional adalah:
a.       Simplifikasi, keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi cermin dan tujuan bersama.
b.      Motivasi, kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu dilakukan.
c.       Fasilitas, dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi “pembelajaran” yang terjadi didalam organisasi kelembagaan, kelompok, atau pun individu.
d.      Inovasi, yaitu kemampuan untuk secara berani dan tanggung jawab melakukan perubahan bilamana diperlukan.
e.       Mobilitas, yaitu pengaerahan semua sumber daya yang ada  untuk melengkapi dan memperkuat organisasi dalam mencapai visi dan tujuan.
f.        Siap siaga, yaitu kemampuan untuk selalu siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan yang baru.
g.       Tekad, tekad bulat untuk selalu sampai akhir dan menyelesaikan tugas.
2.      Kepemimpinan visioner
Kepemimpinan visioner adalah sebuah model atau pola kepemimpinan yang dimaksudkan memberi arti pada kerja dan usaha yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh koponen organisasi dengan cara memberi arahan berdasarkan visi yang dibuat secara jelas.
Konsep kunci kepemimpinan visioner adalah visi. Visi organisasi yang dibuat bukanlah semata-mata rangkaian kalimat yang disusun sehingga enak didengar dan dibaca, namun visi menjadi pengikat, pemersatu, inspirator dan pemberi semangat seluruh komponen organisasi.
visi adalah suatu pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh organisasi jauh di masa yang akan datang. Visi bersifat kearifan intuitif yang menyentuh hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat.visi merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan yang mendorong terjadina proses ledakan kreativitas. Tanpa visi yang jelas organisasi akan berjalan tanpa arah, terombang ambing tanpa tujuan yang pasti. Model pemimpin visioner memiliki beberapa kompetensi dan peran yaitu:
a.    Kompetensi pemimpin visioner
1)   Harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efktif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi.
2)   Harus bisa memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan  bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang.
3)   Bisa memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa.
4)   Harus bisa memiliki kemampuan teknologi dan menajemen organisai atau mengembangkan organisasi untuk mengantisipasi masa depan.
b.    Peran pemimpin visioner
1)   Peran penentu rah
Berperan sebagai penentu arah organisasi si saat organisasi sedang menemui kebingungan menghadapi berbagai perubahan-perubahan dan struktur baru. Peran ini merupakan esensi /inti dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa hal yang dilakukan adalah hal yang benar.
2)   Agen perubahan
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk merangsang perubahan di lingkungan internal. Ia mempin kesuksesan organisasi melalui gebrakan-gebrakan baru yang memicu kinerja dan menerima tantagan-tantangan baru.
3)   Juru bicara
Pemimpin harus mempunyai akses diluar , memperkenalkan dan mensosialisasikan keunggulan-keunggulan dan visi organisasinya yang akan berimplikasi kepada kemajuan organisasi. Dari hasil negoisasi-negoisasi yang dibuat yang dapat menghasilkan kerja samayang saling mengunungkan.
4)   Pelatih
Seorang pemimpin harus menggunakan kerja sama kelompok untuk mencapai visi. Pemimpin sebagai pelatih, menjaga anggota organisasi untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan. [1]




[1] H. Tb. Abin Syamsuddin Makmun, 2010, PENGELOLAAN PENDIDIKAN,(pustaca educa: Bandung), hal 101-113

0 komentar :

Posting Komentar