A.
Model kepemimpinan
1. Kepemimpinan
transformatif
Istilah kepemimpinan
transformatif berasal dari dua kata, yaitu kepemimpinan dan transformatif.
Istilah transformatif beriduk dari kata to
transform, yang bermakna mentransformasikan atau mengubah sesuatu menjadi
bentuk lain yang berbeda.
Kepemimpinan
transformatif dapat didefinisikan sebagai kemampuan seorang pemimpin dalam
bekerja dengan dan atau melalui orang lain untuk mentranformasikan secara
optimal sumber daya organisasi dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan
target capaian yang telah ditetapkan. Sumber yang dimaksud adalah SDM,
fasilitas, dana,dll.
Ada empat komponen
dalam kepemimpinan transformasional, yaitu karisma atau mengidealkan pengaruh (sifat atau tingkah laku), motivasi yang
mendapatkan inspirasi, rangsangan inelektual, dan memberikan pertimbangan
kepada individu. Seorang pemimpin transformasional memiliki visi yang baik,
retoris, memiliki ketrampilan manajemen, dan menggunakan
ketrampilan-ketrampilan, dan menggunakan ketrampilan tersebut untuk
mengembangkan ikatan emosional dengan pengikut.
Asumsi yang mendasari
kepemimpinan transformasional adalah bahwa setiap orang akan mengikuti
seseorang yang dapat memberikan mereka inspirasi, mempunyai visi yang jelas,
serta cara dan energi yang baik untuk mecapai suatu tujuan. Bekerja sama dengan
seorang pemimpin transformasional dapat memberikan suatu pengalaman yang
berharga karena pemimpin transformasional akan selalu memberikan semangat dan
energi positif terhadap bawahannya. Adapun prinsip-prinsip kepemimpinan
transformasional adalah:
a. Simplifikasi,
keberhasilan dari kepemimpinan diawali dengan sebuah visi yang akan menjadi
cermin dan tujuan bersama.
b. Motivasi,
kemampuan untuk mendapatkan komitmen dari setiap orang yang terlibat terhadap
visi yang sudah dijelaskan adalah hal kedua yang perlu dilakukan.
c. Fasilitas,
dalam pengertian kemampuan untuk secara efektif memfasilitasi “pembelajaran”
yang terjadi didalam organisasi kelembagaan, kelompok, atau pun individu.
d. Inovasi,
yaitu kemampuan untuk secara berani dan tanggung jawab melakukan perubahan
bilamana diperlukan.
e. Mobilitas,
yaitu pengaerahan semua sumber daya yang ada
untuk melengkapi dan memperkuat organisasi dalam mencapai visi dan
tujuan.
f.
Siap siaga, yaitu kemampuan untuk selalu
siap belajar tentang diri mereka sendiri dan menyambut perubahan yang baru.
g. Tekad,
tekad bulat untuk selalu sampai akhir dan menyelesaikan tugas.
2. Kepemimpinan
visioner
Kepemimpinan visioner
adalah sebuah model atau pola kepemimpinan yang dimaksudkan memberi arti pada
kerja dan usaha yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh koponen
organisasi dengan cara memberi arahan berdasarkan visi yang dibuat secara
jelas.
Konsep kunci
kepemimpinan visioner adalah visi. Visi organisasi yang dibuat bukanlah
semata-mata rangkaian kalimat yang disusun sehingga enak didengar dan dibaca,
namun visi menjadi pengikat, pemersatu, inspirator dan pemberi semangat seluruh
komponen organisasi.
visi adalah suatu
pernyataan tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh organisasi
jauh di masa yang akan datang. Visi bersifat kearifan intuitif yang menyentuh
hati dan menggerakkan jiwa untuk berbuat.visi merupakan sebuah daya atau
kekuatan untuk melakukan perubahan yang mendorong terjadina proses ledakan
kreativitas. Tanpa visi yang jelas organisasi akan berjalan tanpa arah,
terombang ambing tanpa tujuan yang pasti. Model pemimpin visioner memiliki
beberapa kompetensi dan peran yaitu:
a. Kompetensi
pemimpin visioner
1) Harus
memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efktif dengan manajer dan
karyawan lainnya dalam organisasi.
2) Harus
bisa memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan
peluang.
3) Bisa
memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi,
prosedur, produk dan jasa.
4) Harus
bisa memiliki kemampuan teknologi dan menajemen organisai atau mengembangkan
organisasi untuk mengantisipasi masa depan.
b. Peran
pemimpin visioner
1) Peran
penentu rah
Berperan sebagai
penentu arah organisasi si saat organisasi sedang menemui kebingungan
menghadapi berbagai perubahan-perubahan dan struktur baru. Peran ini merupakan
esensi /inti dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin
menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta
meyakinkan orang bahwa hal yang dilakukan adalah hal yang benar.
2) Agen
perubahan
Seorang pemimpin
bertanggung jawab untuk merangsang perubahan di lingkungan internal. Ia mempin
kesuksesan organisasi melalui gebrakan-gebrakan baru yang memicu kinerja dan
menerima tantagan-tantangan baru.
3) Juru
bicara
Pemimpin harus
mempunyai akses diluar , memperkenalkan dan mensosialisasikan
keunggulan-keunggulan dan visi organisasinya yang akan berimplikasi kepada
kemajuan organisasi. Dari hasil negoisasi-negoisasi yang dibuat yang dapat
menghasilkan kerja samayang saling mengunungkan.
4) Pelatih
Seorang pemimpin harus
menggunakan kerja sama kelompok untuk mencapai visi. Pemimpin sebagai pelatih,
menjaga anggota organisasi untuk memusatkan pada realisasi visi dengan
pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan. [1]
[1]
H. Tb. Abin Syamsuddin Makmun, 2010, PENGELOLAAN
PENDIDIKAN,(pustaca educa: Bandung), hal 101-113
0 komentar :
Posting Komentar