EPIDERMIS DAN DERIFATNYA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Bu Dian Triastari Armansa, M.Si
Disusun Oleh:
Laela Noer Faizah 113811011
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012
EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
A.
PENDAHULUAN
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun,
dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai
jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis,
dan jaringan pengangkut.
Epidermis merupakan lapisan sel teluar dari daun, bagian bunga, buah
dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder.
Epidermis merupakan bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan. Fungsinya
antara lain ialah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis
berasal dari jaringan meristem, lebih tepatnya yaitu protoderma, dan
berdifferensiasi menjadi jaringan pelindung berupa epidermis. Jaringan
epidermis juga dapat berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut
akar, sel penutup rambut akar, dan spina.
Epidermis biasanya terdapat di seluruh kehidupan organ-organ
tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Pengertian epidermis secara
khusus dan juga morfologi serta anatominya dan juga jenis dan berbagai macam
derivatnya patut ditelaah lebih jauh sebagai tujuan dari pembuatan makalah ini.
Fungsi dan perkembangan serta modifikasi epidermis, juga akan dibahas dalam
makalah ini.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah Jaringan epidermis itu
dan bagaimanakah fungsinya?
2.
. Apa yang dimaksud dengan
derivat epidermis dan jenisnya?
C.
PEMBAHASAN
1.
Definisi Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan
yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan
mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari
selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah
sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat.
Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun.
Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel
penutup stomata.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya
air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal:
diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin,
hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi
pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang
pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi
sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar
anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi.
Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan.
Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada
yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi
dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau
mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas.
Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula)
atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis
akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam
mineral.
Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1)
Tersusun dari sel-sel hidup.
2)
Terdiri atas satu lapis sel
tunggal
3)
Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi
biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
4)
Tidak memiliki klorofil.
5)
Dinding sel jaringan epidermis bagian luar
yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel
jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding
selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk
derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina
(duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).
Selain itu, fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai
berikut, yaitu sebagai pelindung,
Ø Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
Ø Sebagai pelindung terhadap
kerusakan mekanik
Ø Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
Ø Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
2.
Derivat Epidermis
Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan
pada epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi
yang berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis
antara lain:
a.
Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel
penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan
dengan epidermis.
Fungsi stomata:
-Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
-Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
-Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Fungsi stomata:
-Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
-Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
-Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga
berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah
dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya
disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan
disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas
yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga
sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel
tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1)
Stomata mesogen, yaitu sel
tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2)
Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang
dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3)
Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang
mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan
sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di
samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1)
Anomositik, sel penutup
dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel
epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2)
Anisositik, sel penutup
diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae,
Nicotiana, Solanum.
3)
Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah
sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel
penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4)
Diasitik, setiap stoma
dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel
penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
b.
Trikomata
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk
dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri,
tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).Trikoma
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1)
Trikoma non glandular (tidak
menghasilkan sekret)
* Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
* Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
* Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
* Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.
* Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
* Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
* Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
* Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.
2)
Trikoma glandular (menghasilkan
sekret)
Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.
Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
- Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang.
- Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantunpenyerbukan.
- Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
- Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
- Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang.
- Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantunpenyerbukan.
- Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
- Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
c.
Litokis
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal
yang tersusun oleh tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan Ca-carbonat yang
membentuk bangunan seperti sarang lebah dan disebut sistolit.
d.
Sel Silika dan Sel Gabus
Pada Gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di
sebelah atas tulang daun, terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel,
yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika dan sel gabus sering kali secara
berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun.
Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan
silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-temgahnya biasanya
berupa granula-granula renik. Pada pandangan permukaan, benda-benda silika itu
mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau bernentuk pelana. Sel gabus
dindingnya mengandung suberin dan sering mengandung bahan organik yang padat.
Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang. Bentuknya segitiga,
segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dll.
e.
Sel Kipas (buliform cell)
Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis,
berbentuk seperti kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar.
Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar
mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang
melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air
dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan
atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan
menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
f.
Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang
disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang
dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah
fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel
koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus
tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar
tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur
keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.
g.
Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah
dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen
berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen
ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
h.
Parenkim Air (jaringan air)
Parenkim air merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis
daun tumbuhan xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis
dengan vakuola sentral yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air
pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.
D.
KESIMPULAN
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak
paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari
akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel
yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai
pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan
epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan
epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup
stomata.
Berdasarkan ontogeni dan fungsi, epidermis dapat dianggap sebagai
jaringan terpisah. Epidermis berkembang dari protoderm oleh pembelahan sel
antiklinal yang terus menerus. Sebagai jaringan yang kompak yang tidak memiliki
ruang antar sel dan ditutup dengan kutikula, epidermis memberi perlindungan
bagi semua organ tumbuhan yang secara keseluruhan atau hampir seluruhya terdiri
atas jaringan primer. Sel-sel khusus pada epidermis menarik perhatian besar
karena struktur, perkembangan ontogenetik dan fungsinya yang karakteristik. Sel
tersebut juga merupakan nilai utama dalam studi taksonomi dan evolusi. Sel
khusus seperti trikoblas dan sel penjaga adalah hasil belahan sel yang tidak
sama, dan sel tersebut timbul dari dua sel terkecil yang dibentuk demikian.
Jaringan epidermis dapat memiliki tambahan uniseluler maupun
multiseluler yang memiliki fungsi sendiri, contohnya yaitu stomata dan trikoma
yang juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis seperti trikom berkelenjar dan
tanpa kelenjar. Stomata memiliki struktur sel yang merupakan gabungan dari sel
penjaga dan lubang yang ada di dekatnya, secara umum berfungsi untuk respirasi
dan transpirasi pada tumbuhan. Trikom dengan beragam jenis dan modifikasinya
juga memiliki fungsi tersendiri yang spesifik.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. BIOLOGI: Edisi kelima-jilid2. Jakarta: Erlangga.
2003.
Mulyani ES, Sri. ANATOMI TUMBUHAN. Yogyakarta:
KANISIUS. 2006.
0 komentar :
Posting Komentar