Jumat, 05 September 2014



EPIDERMIS DAN DERIFATNYA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Anatomi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Bu Dian Triastari Armansa, M.Si



Disusun Oleh:

              Laela Noer Faizah         113811011








INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2012



EPIDERMIS DAN DERIVATNYA
A.      PENDAHULUAN
Tumbuhan tersusun dari berbagai organ seperti akar, batang, daun, dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis, dan jaringan pengangkut.
Epidermis merupakan lapisan sel teluar dari daun, bagian bunga, buah dan biji, serta dari batang dan akar sebelum menjalani penebalan sekunder. Epidermis merupakan bagian dari jaringan pelindung pada tumbuhan. Fungsinya antara lain ialah melindungi jaringan lain yang ada di bawahnya. Epidermis berasal dari jaringan meristem, lebih tepatnya yaitu protoderma, dan berdifferensiasi menjadi jaringan pelindung berupa epidermis. Jaringan epidermis juga dapat berkembang dan mengalami modifikasi menjadi sel rambut akar, sel penutup rambut akar, dan spina.
Epidermis biasanya terdapat di seluruh kehidupan organ-organ tumbuhan yang tidak mengalami penebalan sekunder. Pengertian epidermis secara khusus dan juga morfologi serta anatominya dan juga jenis dan berbagai macam derivatnya patut ditelaah lebih jauh sebagai tujuan dari pembuatan makalah ini. Fungsi dan perkembangan serta modifikasi epidermis, juga akan dibahas dalam makalah ini.
B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah Jaringan epidermis itu dan bagaimanakah fungsinya?
2.      . Apa yang dimaksud dengan derivat epidermis dan jenisnya?
C.       PEMBAHASAN
1.       Definisi Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
Epidermis berfungsi sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena penguapan (membatasi transpirasi), kerusakan mekanik (misal: diinjak-injak), perubahan temperature dan hilangnya zat-zat makanan (angin, hujan, dan lain-lain). Epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan sel, tapi pada beberapa tumbuhan sel protoderm pada daun membelah dengan bidang pembelahan sejajar dengan permukaan (periklinal), dan turunanya membelah lagi sehingga terjadi epidermis berlapis banyak (misalnya: velamen pada akar anggrek). Sebagian besar terdiri dari sesl-sel yang tak terspesialisasi. Bentuk, ukuran susunan sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis tumbuhan. Tapi semuanya rapat satu sama lain.
Pada permukaan atas daun, dinding luar epidermis ada yang membentuk lapisan tebal yang disebut lapisan kutikula misalnya daun keladi dan daun pisang; ada yang berbulu halus misalnya daun durian. Stomata atau mulut daun merupakan modifikasi epidermis yang berfungsi untuk pertukarangas. Jaringan epidermis batang ada yang membentuk lapisan tebal (lapisan kutikula) atau membentuk rambut (trikoma) sebagai alat perlindungan. Jaringan epidermis akar ada yang menjadi rambut akar. Rambut akar berfungsi menyerap air dan garam mineral.

Ciri-ciri jaringan epidermis adalah:
1)      Tersusun dari sel-sel hidup.
2)      Terdiri atas satu lapis sel tunggal
3)       Beragam bentuk, ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel.
4)      Tidak memiliki klorofil.
5)       Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan , sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
Jaringan epidermis mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut), spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).
Selain itu, fungsi epidermis secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu sebagai pelindung,
Ø  Sebagai pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
Ø   Sebagai pelindung terhadap kerusakan mekanik
Ø  Sebagai pelindung terhadap perubahan temperature
Ø  Sebagai pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan
2.       Derivat Epidermis
Derivat epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan epidermis itu sendiri. Macam-macam derivat epidermis antara lain:
a.       Stomata
Stomata adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan epidermis.
Fungsi stomata:
 -Sebagai jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis
 -Sebagai jalan penguapan (transpirasi)\
 -Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup.
Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
Berdasarkan hubungan ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:
1)        Stomata mesogen, yaitu sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
2)         Stomata perigen, yaitu sel tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk stomata.
3)         Stomata mesoperigen, yaitu sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata, yaitu:
1)        Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
2)        Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
3)         Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
4)        Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada Caryophylaceae, Acanthaceae.
b.       Trikomata
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1)        Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
* Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
* Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
* Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
* Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.
2)        Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
Trikom ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut sengat, rambut akar, dll.
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
- Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang.
- Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik serangga membantunpenyerbukan.
- Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
- Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk memanjat (kaktus, rotan).
c.        Litokis
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan penebalan sentripetal yang tersusun oleh tangkai selulosa dengan deposisi/ endapan Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah dan disebut sistolit.
d.      Sel Silika dan Sel Gabus
Pada Gramineae, di antara sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang daun, terdapat sel pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan di sepanjang daun.
Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter, atau bernentuk pelana. Sel gabus dindingnya mengandung suberin dan sering mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada kulit batang. Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat, dll.
e.       Sel Kipas (buliform cell)
Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas, berdinding tipis dan mempunyai vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin, dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
f.       Lenti Sel
Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat tersembur keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.
g.      Velamen
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang terdapat disebelah dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple epidermis.
h.      Parenkim Air (jaringan air)
Parenkim air merupakan beberapa lapis sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan xerofita. Tersusun oleh sel yang besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar. Parenkim air berfungsi untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta parenkim air disebut epidermis ganda.
D.      KESIMPULAN
Jaringan epidermis merupakan jaringan tubuh tumbuhan yang terletak paling luar. Jaringan epidermis menutupi seluruh tubuh tumbuhan mulai dari akar, batang, hingga daun. Biasanya epidermis hanya terdiri dari selapis sel yang berbentuk pipih dan rapat. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan di dalamnya serta sebagai tempat pertukaran zat. Jaringan epidermis daun terdapat di permukaan atas dan permukaan bawah daun. Jaringan epidermis daun tidak mempunyai kloroplas kecuali pada bagian sel penutup stomata.
Berdasarkan ontogeni dan fungsi, epidermis dapat dianggap sebagai jaringan terpisah. Epidermis berkembang dari protoderm oleh pembelahan sel antiklinal yang terus menerus. Sebagai jaringan yang kompak yang tidak memiliki ruang antar sel dan ditutup dengan kutikula, epidermis memberi perlindungan bagi semua organ tumbuhan yang secara keseluruhan atau hampir seluruhya terdiri atas jaringan primer. Sel-sel khusus pada epidermis menarik perhatian besar karena struktur, perkembangan ontogenetik dan fungsinya yang karakteristik. Sel tersebut juga merupakan nilai utama dalam studi taksonomi dan evolusi. Sel khusus seperti trikoblas dan sel penjaga adalah hasil belahan sel yang tidak sama, dan sel tersebut timbul dari dua sel terkecil yang dibentuk demikian.
Jaringan epidermis dapat memiliki tambahan uniseluler maupun multiseluler yang memiliki fungsi sendiri, contohnya yaitu stomata dan trikoma yang juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis seperti trikom berkelenjar dan tanpa kelenjar. Stomata memiliki struktur sel yang merupakan gabungan dari sel penjaga dan lubang yang ada di dekatnya, secara umum berfungsi untuk respirasi dan transpirasi pada tumbuhan. Trikom dengan beragam jenis dan modifikasinya juga memiliki fungsi tersendiri yang spesifik.
 





DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. BIOLOGI: Edisi kelima-jilid2. Jakarta: Erlangga. 2003.
Mulyani ES, Sri. ANATOMI TUMBUHAN. Yogyakarta: KANISIUS. 2006.

0 komentar :

Posting Komentar