MINERAL
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Biokimia
Dosen Pengampu : Ibu Nur Hayati
Disusun oleh:
Laela Nor Faizah (113811011)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
I.
PENDAHULUAN
Unsur mineral merupakan salah satu
komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat,
lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu.
Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO) hidrogen menjadi
uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk
garam anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat
dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti
esensial, sehingga ada mineral esensial dan non esensial. Mineral esensial
yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup
untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial
dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
II.
RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian
mineral
B. Macam
dan peranan mineral organik
C. Struktur dan metabolisme mineral organik
III.
PEMBAHASAN
A. Pengertian
mineral
Mineral adalah senyawa
alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak
hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Menurut
The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan
definisi baru tentang definisi material “Mineral adalah suatu unsur atau
senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari
hasil proses geologi”. Menurut Sunita almatsier, mineral adalah
unsur atau senyawa kimia yang ada dalam normalnya memiliki unsur kristal dan
terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga
kesehatan.
B. Macam
dan peranan mineral organik
Secara umum, mineral terbagi menjadi
2 macam, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral
yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01% dari berat badan dan dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari. Mineral mikro terdapat dalam tubuh
kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100
mg/hari.
1.
Mineral makro
a. Kalsium ( Ca )
Sumber : Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan daging
Fungsi Kalsium : Pembentukan tulang dan gigi yang dipengaruhi oleh
vitamin D, Pembekuan
darah,
Aktivitas saraf dan otak,
Aktivator enzim,
Aktivitas otot jantung,
Melindungi tubuh. terhadap absorpsi zat radioaktif
b. Fosfor ( P )
Sumber : Susu, kacang-kacangan, daging, dan sayuran
Fungsi Fosfor : Pembentukan tulang dan gigi,
metabolisme,
kontraksi otot, aktivitas saraf, komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP,
membentuk fosfatid, bagian
dari plasma, menjaga
keseimbangan asam basa, pengaturan aktivitas hormon
dan efektivitas
beberapa vitamin.
c.
Natrium ( Na )
Sumber Natrium : Daging, garam, mentega, dan
produk peternakan
Fungsi Natrium : transmisi saraf,Kontraksi
otot,Menjaga tekanan osmotik darah,Sebagai buffer (dalam bentuk
Nakarbonat),Mempertahankan iritabilitas sel otot dan Komponen anorganik cairan
ekstra sel
d. Klor ( Cl )
Sumber Klor : Garam, susu, daging, dan telur
Fungsi Klor : Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam
penyerapan Fe dan emulsi lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari
darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan
tekanan osmosis.
e. Magnesium ( Mg )
Sumber : kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut, dan
sereal
Fungsi magnesium : pembentukan tulang, darah, dan otot,
aktivator enzim.
kontraksi otot,
aktivitas saraf,
respirasi intrasel,
dan sintesis protein.
2.
Mineral Mikro
a.
Besi
Dua per tiga
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum
tulang, otot. Peranannya untuk produksi sel darah merah. Zat besi dalam
hemoglobin inilah yang mengikat oksigen dalam darah. Sumber-sumber alami zat
besi adalah: daging sapi, daging ayam, telur, beberapa jenis buah, dan
sayur-sayuran berwarna hijau tua.
b.
Zinc/Seng
Fungsi seng
terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Seng
dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang kaya akan kandungan
protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong polongan. Sumber paling baik
adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati, kerang,
biji-bijian(lengkap), serealia, leguminosa dan telur.
c.
Yodium
Di dalam
tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar
dan berada di leher depan bagian bawah). Namun, sumber yodium terbesar adalah
seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan ikan laut.
d.
Selenium
Selenium
telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker yang lebih
kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya terhadap
kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai antikanker
yang kuat, sistem anti penuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
e.
Chromium
Fungsinya
hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong
glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang
optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu
banyak menjaga kadar gula darah. Sumber alami chromium: gandum, kuning telur,
bayam, daging sapi, susu dan kacang hijau.
C. Struktur dan metabolisme mineral organik
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai
tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan
ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan
enzim.
1. Mineral Makro
a. Natrium
(Na)
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan
energi). Natrium kemudian dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring.
Setelahnya, dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan dikeluarkan
melalui urin.
b. Klor (Cl)
Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal
(otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas. Klor diabsorpsi di
usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti
kehilangan natrium.
c. Kalsium (Ca)
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh
yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium hanya bisa
diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena
unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses.
Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang masuk
saluran cerna serta keringat.
d. Fosfor (P)
Fosfor
dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa
usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D
dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH)
yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin
D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh
ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang.
e. Magnesium
(Mg)
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat
angkut aktif dan secara difusi pasif.
Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis,
aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium. Eksresi magnesium menurun karena
pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
2. Mineral Mikro
a. Besi (Fe)
Sebagian
besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Absorpsi terutama
terjadi dibagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut protein
khusus, yaitu transferin dan feritin. Di dalam sumsum tulang, besi digunakan
untuk membuat hemoglobin yang merupakan bagian dari sel darah merah. Sisanya
dibawa ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Kelebihan besi disimpan sebagai
protein feritin dan hemosiderin di dalam hati, sumsum tulang belakang.
b. Seng (Zn)
Seng di absorpsi di bagian atas usus halus (duodenum).
Kelebihan seng di simpan di dalam hati dalam bentuk metalotionein. Di dalam
pankreas seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu makan
dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Absorpsi seng diatur oleh metalotionein
yang disintesis di dalam sel dinding saluran cerna. Seng dikeluarkan
tubuh terutama melalui feses atau urin.
c. Iodium (I)
Iodium dengan mudah di absorpsi dalam bentuk iodida.
Ekskresi dikeluarkan melalui ginjal. Fungsi yodium sebagai komponen esensial
tiroksin dan kelenjar tiroid. Konsumsi yodium di atas 2000mg/hari dianggap
berlebihan. Hal ini dapat menghambat pelepasan yodium dan tiroid.
d. Selenium (Se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin
dan selenosistein. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara
aktif. Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorpsi lebih
efisien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. konsumsi tinggi
menyebabkan peningkatan ekskresi melalui urin.
IV.
KESIMPULAN
Mineral adalah senyawa
alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak
hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Menurut Sunita
almatsier, mineral adalah unsur atau senyawa kimia yang ada dalam normalnya
memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan
tubuh untuk menjaga kesehatan.
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting
dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai
tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim.
V.
PENUTUP
Demikian makalah yang
dapat penulis susun, penulis mengharap kritik dan sasaran yang membangun dari
pembaca untuk perbaikan makalah penulis selanjutnya. Atas kritik dan saran
pembaca kami mengucapkan terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.hilo.co.id/mineral-little-but-big-in-your-body (diakses 6 Juni 2014)
http://ayutiana.wordpress.com/2014/01/07/makalah-mineral/
(diakses 6 Juni 2014)
http://ediyunasri.blogspot.com/2012/09/mineral-makro-dan-mineral-mikro.html (diakses
6 Juni 2014)