Jumat, 05 September 2014



A.    Definisi Mineral
Mineral, berasal dari kata mine, di dalam bahasa Inggris yang berarti ‘tambang’, ‘pertambangan’. Kemudian, miner, berarti ‘penambang’, ‘petambang’, alias orang yang bekerja di pertambangan. Dan akhirnya, diberi akhiran ‘al’, maka jadilah kata mineral.
Mineral adalah bahan-bahan atau zat-zat, baik ia bermanfaat bagi tubuh masalah mau pun yang berbahaya, yang pada awalnya zat tersebut dikenal melalui atau sebagai hasil pertambangan – yang digali dari perut bumi. Itulah sebabnya, di dalam makanan kita dikenal gizi yang disebut zat besi. Apakah manusia sebenarnya makan besi? Tentu saja tidak. Namun dikatakan zat besi karena kandungan tersebut pertama kali dikenal sebagai barang tambang.[1]
Definisi Mineral tidak hanya ada satu, bayak para ahli yang mendefinisikan apa itu Mineral, Dan berikut ini definisi-definisi tentang Mineral:
1.      Definisi A.W.R. Potter & H. Robinson tahun1977
Mineral adalah zat yg homogen mempunyai komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan.
2.      Definisi L.G. Berry & B. Mason  tahun 1959
Mineral adalah Benda padat homogen terdapat di alam, mempunyai komposisi kimia tertentu & mempunyai susunan atom yg teratur.
3.      Definisi D.G.A. Whitten & J.R.V. Brooks tahun 1972
Mineral = Bahan padat dengan struktur homogen mempunyai kompisisi kimia tertentu, di bentuk oleh proses alam yg anorganik.[2]
4.      The International Mineralogical Association tahun 1995
Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.[3]
5.      Menurut Sunita almatsier (2001)
Mineral adalah unsure atau senyawa kimia yang ada dalam normalnya memiliki unsure kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.[4]
6.      Mineral adalah suatu zat ( fasa ) padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.
7.      Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Misalnya istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalam keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.[5]
Dari bergagai definisi mineral dapat disimpulkan secara garis besar bahwa mineral adalah zat homogen yang mempunyai komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil suatu kehidupan, memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.

PUSTAKA
Almatsier ,Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral (diakses 29 November 2013)


[3]http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral (diakses 29 November 2013)
[4] Sunita Almatsier, 2001, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 228.

0 komentar :

Posting Komentar